aku terlalu larut, pada pengesahan rasa sepi yang menderu
yang mencoba membunuhku perlahan, menusukkan belati belum terasah
aku merindukan kata itu, beserta para pemeran pembantu untuk tegaskan maksudnya
kuteriakkan kata itu, aku cecar ia.. dalam hati.
tak mudah tuk temukan lagi,
hanya saja aku hampir terluka lagi karena sepi itu mulai mengejarku
& menghampiri untuk membuat sayatan-sayatan kembali
aku terus mencari,
pelindungku dari ancaman sepi.
aku. takut.
Subscribe to:
Posts (Atom)