Teriring Tatsuro - Your Eyes

"Aku sungguh ingin pulang
kerinduan ini sudah meradang"


..rasaku tiap hari.


Namun sesungguhnya, aku tau rumah dan indah takkan pernah ada di jalur yang sama.

Semisal tak lagi kau kunci, dan mungkin dapat lagi kumasuki
aku tau bara neraka itu akan menyala lagi

membakar lagi

ke sekian kali

entah apakah lebih baik pergi atau mati di rumah sendiri.

Satu

Di matanya aku percaya akan selalu ada jalan pulang

Pada suaranya ku yakinkan bahwa ia tak pernah pergi

Ia tak selalu ada, tak selalu nyata, namun aku percaya ia di sana.

Hanya aku saja yang belum cukup uang untuk menyusulnya

Sehingga mari menunggu

Karena aku tak pernah punya lain tuk dituju.

Apakah hujan bisa menolak untuk jatuh?
Apakah langit kuasa menghadang agar hujan tak datang karena bapak belum juga pulang?

Secangkir coklat panas di dalam ruang ber-AC di kala hujan

Kadang ketika aku meminta untuk lepaskan genggam
aku hanya sedang berkata bahwa aku kedinginan
dan pelukmu tak cukup erat

tarik aku agar lebih hangat


hanya itu yang kuperlu.

Fin

Apakah ini benar akhirnya?





Karena kupikir takkan ada,

Ini tentang kamu dan kita, jika kamu tak mengerti.

Kadang orang yang kita pikir jahat

hanya merupakan orang-orang yang berani berlaku sesuai hatinya.

Tak terkekang belenggu dogma dan stigma.

Ia atau mereka hanya hidup untuk dirinya.


dan kadang mimpiku adalah untuk menjadi mampu

jujur kepada diriku

dan dunia.

Jemari

Tanganmu tercipta dua karena manusia diciptakan lemah

Semoga mereka saling menguatkan.

It's never easy to speak up,

because people is a library for a fighting quote.

They are there - with a mouth, ear none.

Tanpamu

kematian tak lagi terdengar terlalu menakutkan



justru menggiurkan.

Gadis berrumah laut

Aku sangat mencintainya.

Setelah sebuah hari indah, ombak datang diiring angin yang terlalu kencang, aku terhempas, pun sebuah surat yang berbunyi..

"Aku ingin minta satu hadiah darimu hari ini: pergilah. jadilah tiada."

Aku mematung, berharap diri ini terhisap dan melebur bersama pasir lalu kembali ke lautan.


Mimpiku terlalu lama, aku harus bangun.

Tiada

Apakah harus ada ketiadaanku untuk mencari tahu adaku padamu?




Mengapa selalu ketiadaanku yang diinginkan manusia lain? terutama kamu.

Senja, 16 Februari 2018

Senja dan pulang seolah selalu menjadi dua kata yang tak bisa dipisahkan.

Keduanya membiarkanmu kembali kepadaku.

Aku sadar betapa erat aku menggenggam temali yang mencekik kita berdua,

namun kini hela rasaku kupadamkan

Tak ada lagi rantai.


Apa yang semula kumilikki, akan selalu menemukan jalannya pulang.

Kelana Kini

Aku yakin hidup bukan hanya tentang duduk di tepi.

Lantas apa guna ombak jika hanya ingin duduk sendiri?
bukankah ia melambai untuk mengajakmu kelana?

Matahari tak hadir hanya untuk kau resapi
Bulan pun bukan hanya ingin kau pandangi

Biarkan mereka menuntunmu
minta pada bintang untuk tetap ada
dan jika langit sedang pekat
ketahuilah, bintang selalu ada di situ.
Hanya saja langit yang sedang ingin atensimu.

Kelana lah.

Menepilah sesekali, tapi ingat, hidupmu bukan di sini.

Topeng

Semakin sering rasa ini.
Semakin lelah.
Semakin ingin sudah.

Betapapun ingin tumpah
Betapapun ingin muntah

Tersenyum selalu jadi pilihan paling mudah.