Setelah nyawaku hampir mati, karna kupikir ini takkan bisa terobati
aku berteman dengan waktu, bersahabat.... berbagi cerita.
waktu memperkenalkanku dengan orang-orang yang ada di sekitarku.
aku bermain, tertawa, membagi semua mimpi dan berbahagia.
hanya saja kali ini berbeda,
dengan Mereka, bukan Dia. dengan Plural, bukan Singular.
mereka adalah Teman.
mereka menyadarkanku, untuk tak berpura-pura.
untuk tak perlu menjadi pengemis, namun tak juga menjadi si Kaya yang sombong.
mereka berkata dengan lugas, bahwa Pria adalah makhluk tak sensitif.
dan Pria bukan dukun.
jadi lebih baik berkata apa adanya. tentang sakit. tentang hati. tentang rasa.
Aku telah menjadi manusia yang sangat jujur,
aku menyatakan cinta.
dan kini aku juga jujur, bahwa ternyata aku menemukan diriku tetap baik-baik saja.
tanpa ada Dia.
hidupku memang indah ketika dia mengisinya, tapi tak berubah menjadi buruk juga ketika ia sudah pergi.
lalu aku ingat kata temanku,
''Awal yang baik, harusnya diakhiri dengan baik pula.''
Dan demikian kuputuskan untuk ambil jalan tengah,
Berteman. itu lebih berarti, dan lebih Selamanya.
Monday, May 3, 2010
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment