Risau bersandar di punggung
memaksaku terkungkung dalam bisu yang linglung
Aku termenung, terlalu banyak kelebat yang beterbangan
Tak lagi kumaui bibirmu
Hanya ingin ia berada padamu agar dapat rekah senyum yang indah itu
Andai aku dapat merengkuhmu. Saat-saat seperti ini, saat-saat nanti.
saat-saat ketika tak perlu lagi resah, saat-saat ketika kita tak lagi salah.
Tuesday, January 31, 2017
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment